[Part 3] Give Me Love

Give Me Love [Part 3] By Winaasri

Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung

Sub cast : Im Yoon-ah, Kwon Ji Yong and others….

Genre : Friendship, Romance, Happy

Length : Sequel – Series

Credits : – Pocaqooka, Jump and Jump

Let’s cekidot —>

****

……

“Bagaimana bisa?” Tanya Yoon-ah sebelum akhirnya Sooyoung menceritakan kejadian yang ia alami kemarin.

“Kenapa kau tak bilang padaku? Tahu begitu, aku pasti akan membatalkan janjiku dengan Kwon Ji Yong.” Ucap Yoon-ah.

“Aku tidak mau mengganggu rencana kalian.”

“Terserah kau saja-lah, Soo. Kau memang pintar dalam berdebat. Kenapa kau tidak mau menjadi pengacara atau sebangsanya?” Ucap Yoon-ah. “Oh iya, ini buatmu.” Sambung Yoon-ah lagi sambil menyodorkan sebuah undangan kepada Sooyoung. Undangan tersebut berhasil membuat Sooyoung mengernyit. (??)

“Apa ini?” Tanya Sooyoung bingung. Raut wajahnya menampakkan ketidaksenangan terhadap undangan itu. Apa Yoon-ah akan bertunangan dengan Kwon Ji Yong? Tanya Sooyoung dalam hati.

“Baca saja sendiri,” Jawab Yoon-ah singkat.

“Kau akan mengadakan pesta perayaan? Memangnya kau akan berulang tahun?” Tanya Sooyoung saat membaca isi undangan tersebut. “Tidak,”

“Lalu?”

“Aku dan Ji Yong sudah sepakat untuk membuat perayaan kecil-kecilan untuk memperingati hari jadi kami.” Jawab Yoon-ah panjang lebar. Sooyoung tertawa geli saat mendengarkannya, lalu berkata, “14 Februari, ya. Kau enak bisa memperingati hari valentine bersama Kwon Ji Yong tercinta. Sementara aku?”

“Apa aku perlu menyuruh Kyuhyun untuk menyatakan perasaannya padamu? Jadi, kau tidak sendiri lagi saat merayakan hari valentine.” Usul Yoon-ah asal. “Apa kau gila? Apa kau mau melihatku dan Kyuhyun berpacaran karena keterpaksaan?”

“Ya, mau bagaimana lagi? Aneh! Sooyoung tidak mau merayakan hari valentine bersama status kesendiriannya tapi, ia juga tidak mau merayakannya bersama Kyuhyun – orang yang selama ini ia sukai – dengan alasan KETERPAKSAAN.” Ucap Yoon-ah dengan penekanan lafal pada kata KETERPAKSAAN.

“Apa kau mau berpacaran dengan Kwon Ji Yong karena keterpaksaan?”

“Tidak,” Yoon-ah terkekeh geli saat melihat raut wajah Sooyoung dalam bentuk tidak lazim.

“Sooyoung, kau datang ya ke acara kami?” Pinta Yoon-ah, nadanya memohon. “Bagaimana, ya -?” Sooyoung sengaja menggantungkan pilihannya sambil memutar bola matanya. “Baiklah,” ucap Sooyoung sambil melangkahkan kakinya menuju tempat pembuangan sampah yang berada di pojok ruangan kelasnya dan membuang bungkus makanan yang sudah habis dimakannya.

“Ngomong-ngomong, siapa saja yang kalian undang?” Tanya Sooyoung saat ia sudah berada di bangkunya. “Semua murid kelas 11.”

“Mwo? Semua murid kelas 11 kau undang?” Sooyoung cukup tersentak saat mendengarkannya. “Kalau begitu namanya bukan pesta perayaan kecil-kecilan, sayang. Tapi pesta perayaan besar-besaran.” Sambung Sooyoung lagi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Mau bagaimana lagi, hampir seluruh murid kelas 11 sudah mengenal Kwon Ji Yong. Mau tak mau mereka juga diundang.”

“Lalu, di mana kalian akan merayakannya?”

“Pantai.” Jawab seseorang tiba-tiba sambil melangkahkan kakinya ke arah Yoon-ah dan mengecup kening Yoon-ah ketika ia sudah sampai di bangku Yoon-ah. Siapa lagi kalau bukan Kwon Ji Yong.

“Menjijikkan,” Ucap Sooyoung saat melihat Kwon Ji Yong dan Yoon-ah melakukan hal yang tidak senonoh sebelum akhirnya ia membuang muka. Sooyoung bersyukur karena tidak melihat secara langsung saat Kwon Ji Yong menurunkan ciumannya di bibir Yoon-ah. Tetapi tetap saja telinga Sooyoung sudah tercemari oleh suara-suara dehaman nikmat dan hembusan napas yang saling memburu.

“Yak! Apa kalian bisa berhenti melakukan hal-hal seperti itu di hadapanku?” Omel Sooyoung saat mendengar suara-suara menggairahkan yang keluar dari mulut mereka berdua semakin jelas untuk didengar. Mereka berdua saja tidak menghiraukan suara-suara dehaman yang dibuat sebegitu sempurnanya oleh seluruh murid di kelas Sooyoung, apalagi omelan Sooyoung.

“YAAAA!!!” Ucap seisi kelas serentak saat Ji Yong melepaskan ciumannya. “Yoong, aku kembali ke kelas dulu. Kita akan melanjutkan kegiatan kita tadi sepulang sekolah, arra?” Ucap Ji Yong sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah Yoon-ah dan melayangkan senyuman evilnya ke arah Sooyoung.

Kepergian Ji Yong dilepas dengan tepuk tangan meriah dan dehaman-dehaman keras serta suitan-suitan di sana-sini. Yang cewek-cewek kontan iri setengah hidup pada Yoon-ah. Tak lupa juga rentetan pujian untuk Ji Yong langsung terlontar dari bibir mereka.

“Gila, itu cowok gentle banget, siapa sih dia.” Ucap seorang siswa dengan kagum. “Ya! Itu Kwon Ji Yong. Ke mana saja kau, Kwon Ji Yong saja tidak kenal.”  Sahut seorang siswa lainnya.

Sooyoung hanya bisa menatap Yoon-ah yang sedang mengelap bibirnya yang basah akibat aktivitas yang mereka lakukan tadi dengan tatapan jijik. “Kau kenapa?” Tanya Yoon-ah geli saat melihat tampang jijik Sooyoung.

“Tidak apa-apa.” Ucap Sooyoung singkat. Sooyoung tidak bisa membayangi sahabatnya itu menjadi liar jika bersama Ji Yong. “Apa kau menginginkannya?” Bisik Yoon-ah tepat di telinga Sooyoung dengan suara menggairahkan. Mendengarnya, Sooyoung hanya bisa menelan ludah dan menggeleng cepat.

“Kenapa kau memendamnya? Kau bisa melakukannya dengan Kyuhyun jika kau mau.” Sumpah demi apapun, Yoon-ah berubah 360 derajat dan perubahannya itu membuat Sooyoung bergidik ngeri.

“Hahahaha! Lihatlah wajahmu sekarang! Aku hanya bercanda, sayang. Jadi, kau tidak perlu memasang tampang seperti itu.” Seketika tawa Yoon-ah meledak sejadi-jadinya sampai-sampai ia harus membungkukkan tubuhnya.

“Berhentilah menertawaiku.” Ucap Sooyoung kesal. Tetapi, kekesalannya itu tidak mampu untuk mengenyahkan rasa jijiknya terhadap Yoon-ah.

“Kau mau ke mana?” Tanya Sooyoung saat melihat Yoon-ah bangkit berdiri dari bangkunya dan berjalan ke luar kelas dalam keadaan masih tertawa. “Kantin,” Ucap Yoon-ah dengan singkat.

“Tapi ini kan belum jam istirahat.”

Yoon-ah tidak menghiraukan perkataan Sooyoung. Yoon-ah mulai menuruni beberapa anak tangga menuju ke kantin. Sesampainya di kantin, Yoon-ah dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba menarik pergelangan tangannya membuat Yoon-ah mau tidak mau membalikkan badan dan menatap orang tersebut.

“Ada apa?” Tanya Yoon-ah.

“Apa dia menyukaiku?”

“Kenapa kau bisa bertanya seperti itu kepadaku?”

“Apa dia benar-benar menyukaiku?” Orang itu sama sekali tidak menggubris pertanyaan yang meluncur dari mulut Yoon-ah. “Apa aku harus mengatakannya? Jika kau sudah mengetahui kalau ia menyukaimu, kenapa kau masih meragukannya?” Ucap Yoon-ah dengan senyuman evil.

Mendengar perkataan Yoon-ah barusan, orang itu melepaskan genggamannya dan pergi meninggalkan Yoon-ah yang masih berdiri mematung dan menatap orang itu dengan tatapan bingung.

“Jika aku menjadi kau, aku akan melakukan apa saja demi mendapatkannya dan aku juga tidak akan memberikan harapan kosong kepadanya!” Teriak Yoon-ah sebelum akhirnya orang itu benar-benar hilang dari hadapan Yoon-ah.

****

“Yoon, ke mana saja kau? Ke kantin saja lama banget.” Gerutu Sooyoung pada Yoon-ah saat melihat Yoon-ah memasuki kelas. “Mian, Soo. Kantin dipenuhi sama murid-murid kelas 10. Biasa, sehabis pelajaran olahraga.”

“Oh..” Ucap Sooyoung singkat lalu mengambil minuman yang Yoon-ah beli di kantin dan mulai menyeruputnya.

“Sooyoung, sepulang sekolah besok, aku ingin mengajakmu ke toko pakaian.” Ucap Yoon-ah memulai pembicaraan. “Toko pakaian? Mau ngapain kita ke sana?” Tanya Sooyoung polos sementara bibir mungilnya masih sibuk menyeruput minuman Yoon-ah dan menyisakannya setengah botol.

“Menjahit.” Jawab Yoon-ah kesal. “Menjahit?”

“Sooyoung-ku, aku mengajakmu ke sana untuk membeli baju buat acaraku besok lusa.” Ucap Yoon-ah panjang lebar dan berusaha sabar saat menghadapi Sooyoung.

“Oh, baiklah!”

****

“Soo, bagaimana dengan ini?” Tanya Yoon-ah meminta Sooyoung untuk mengomentari pakaian yang sedang ia coba.

“Bagus,” Jawab Sooyoung dengan malas untuk kesejuta kalinya. Sejelek-jeleknya pakaian itu, jika dikenakan oleh Yoon-ah pasti semua yang melihat bahkan mengomentarinya akan terkagum-kagum. Tak terkecuali Sooyoung.

Kali ini Yoon-ah sedang mencoba MINI DRESS whyred berwarna abu-abu keperakan. Tentu itu bukan akhir dari segalanya, ia memadukan mini dress tersebut dengan PANTS Noir&Blanc, BELT Saddler, TIGHTS Bojon Borg, TIGHTS Vogue, SUSPENDERS Vintages, dan masih banyak lagi yang memang kelewat banyak.

Look it ^o^ (bagi yang penasaran) :

Melihatnya, Sooyoung hanya bisa terpukau saat melihat Yoon-ah. Bagaimana tidak terpukau jika beberapa lapis pakaian tersebut mampu membuat Yoon-ah lebih terlihat ‘berbeda’. Sementara Sooyoung? Dalam hati ia terus memikirkan pakaian yang akan ia kenakan. Dalam waktu kurang dari 24 Jam Sooyoung harus memutuskan pakaian apa yang akan ia kenakan untuk datang ke acara perayaan Yoon-ah dan Kwon Ji Yong.

“Bagaimana dengan ini?” Tanya Yoon-ah lagi sembari memutar-mutar tubuhnya dengan genit di depan cermin.

“Tidak buruk. Cocok untuk tubuhmu.” Puji Sooyoung.

“Kau tidak memilih pakaian yang akan kau beli?” Tanya Yoon-ah saat menyadari bahwa sahabatnya itu hanya terduduk manis di sebuah bangku dan berkomentar tentang dirinya. “Entahlah, aku bingung.” Ucap Sooyoung dengan lemas.

“Apa kau ingin aku yang memilih beberapa pakaian untukmu, Soo-ah?” Ucap Yoon-ah menawarkan diri. Sooyoung menolak tawaran Yoon-ah dengan lembut dan setengah hati sambil menggelengkan kepalanya pelan.

“Ayolah, sesekali aku ingin membantumu. Lagi pula kau tak ingin tampil cantik di hadapan Kyuhyun besok? Dia datang ke acaraku, loh.”

“Ehm, Baiklah.” Ucap Sooyoung akhirnya. Tanpa banyak omong lagi, Yoon-ah berhamburan ke segala arah guna mencari pakaian yang memang cocok untuk Sooyoung.

5 menit kemudian….

Yoon-ah menyodorkan beberapa setel pakaian kepada Sooyoung dan memintanya untuk mencoba terlebih dahulu.

“Bagaimana?” Tanya Sooyoung kepada Yoon-ah saat ia keluar dari ruangan ganti yang memang disediakan untuk mencoba beberapa pakaian. Dengan enggan, Sooyoung memutar-mutarkan tubuhnya supaya Yoon-ah bisa melihat dari segala sisi. “Bagus,” Ucap Yoon-ah singkat.

Sooyoung sedang mengenakan BLOUSE Zetterberg dengan SKIRT Ulrika Sandstorm sebagai bawahan, dan BELT Burberry Prorsum sebagai pelengkap saja, dan mungkin Sooyoung bisa memberi sedikit sentuhan aksesoris seperti BRACELET Swarovski, SCARF Turn Over. “Pakaian itu sangat cocok dengan karaktermu, Soo-ah.” Ucap Yoon-ah dengan bangga – tentu saja ia bangga dengan keahliannya, bukan bangga dengan Sooyoung.

penasaran lagi???

“Umm…” Gumam Sooyoung saat melihat bayangan dirinya yang terpantul di cermin. “Tidak terlalu buruk.” Sambungnya lagi.

“Bagaimana? Kau pilih yang ini?”

“Ya, yang ini saja.”

****

“Sooyoung, kudengar-dengar Im Yoon-ah, sahabatmu itu sedang mengadakan pesta, ya? Apa aku boleh datang?” Pinta Kibum Oppa dengan sangat. “Tidak!! Kau tidak boleh ikut!” Tolak Sooyoung mentah-mentah. Jika Kibum Oppa ikut, bisa-bisa ia tidak mempunyai kesempatan untuk berduaan dengan Kyuhyun.

“Ya, Sooyoung!! Kalau begitu biar aku yang mengantarmu ke sana.” Kibum menawarkan diri. “Kau tidak perlu repot-repot, Oppa! Yoon-ah sudah berjanji untuk menjemputku nanti sore.”

“Batalka –“ Kibum belum menyelesaikan kata-katanya, Sooyoung dengan cepat memotongnya. “Oppa, Aku tak punya waktu untuk meneladenimu, aku harus bersiap-siap.” Ucap Sooyoung sambil melangkah pergi meninggalkan Kibum yang sedang mencibir menuju kamar mandi.

Sooyoung sudah terduduk manis di halaman rumah sembari menunggu kedatangan Yoon-ah yang memang sudah berjanji untuk menjemputnya. Lima belas menit kemudian, sebuah mobil berhenti tepat di depan gerbang rumah Sooyoung dan sesekali mengeluarkan bunyi klakson.

“Akhirnya datang juga.” Gumam Sooyoung sambil menghembuskan napas lega. Ia ingin cepat-cepat pergi meninggalkan rumahnya karena Kibum Oppa tak henti-hentinya merengek kepada Sooyoung untuk mengajaknya ke pesta perayaan Yoon-ah.

Belum sesampainya Sooyoung di gerbang depan rumahnya, ia dikejutkan oleh seseorang namja yang keluar dari pintu pengemudi. “Kyuhyun? Kenapa bisa kau yang –“ Ucap Sooyoung tak percaya, sesekali ia menengok ke belakang untuk memastikan Kibum tidak mengetahui keberadaan Kyuhyun di sini.

“Oh, Yoon-ah menyuruhku untuk menjemputmu karena ia sedang sibuk mengurus pestanya.” Ucap Kyuhyun sambil membukakan pintu penumpang untuk Sooyoung dan mempersilahkan Sooyoung masuk ketika pintu penumpang tersebut sudah benar-benar terbuka.

“T-tapi –“

“Sudahlah, cepat masuk. Kita bisa terlambat!” Ucap Kyuhyun sambil melangkahkan kakinya menuju pintu pengemudi.

“Ngomong-ngomong kau tampak cantik hari ini.” Puji Kyuhyun memecah keheningan yang sempat terjadi diantara mereka berdua. Sesekali Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke arah Sooyoung dan tersenyum.

“Yak! Perhatikan jalanmu. Apa kau ingin mati?” Tukas Sooyoung saat mengetahui Kyuhyun sedang mengamatinya, bukan mengamati jalanan.

“Habis, kecantikanmu itu sangat menggoda!” Ucap Kyuhyun tersenyum jahil. Tak terima dengan perkataan Kyuhyun barusan, Sooyoung berusaha menggapai rambut Kyuhyun untuk menjambaknya, tapi gagal total karena Kyuhyun cepat tanggap terhadap serangan Sooyoung.

“Ya! Apa kau ingin merusak rambutku yang sudah kutata rapi selama berjam-jam?” Pekik Kyuhyun dengan tatapan menatap ke jalanan. Sooyoung hanya terdiam dengan bibirnya yang sedang mencemberuti bayangannya yang terpantul di kaca mobil Kyuhyun.

“Sooyoung, apa kau menyukaiku?” Ucap Kyuhyun dengan nada serius.

“Mwo? Kenapa kau terlalu percaya diri?” Tukas Sooyoung tersontak kaget saat mendengar pertanyaan yang meluncur dari bibir Kyuhyun. Ia tampak kikuk dan gugup saat ini.

“Kenapa kau berbohong?” Tanya Kyuhyun dengan nada datar.

“Tidak, aku tidak berbohong!”

ToBeContinued

Fyuh, akhirnya selesai juga part 3-nya… *bangga sedikit walopun kependekan lagi….

Mian ya readers kalo ceritaku kali ini agak menggok-menggok *nggak nyambung maksudnya….. habis, lagi sakit perut malah maksain lanjutin epepnya.. jadinya ini sedapetnya aja… *MIAN

Tapi sejelek-jeleknya part 3 ini, kalian jangan lupa kasih comment yaa *maksa ih ._.* saran boleh, kritik boleh.. bagi Siders yang baca ff ini semoga kalian juga ada rasa suka di hati kalian..

Gomawooo ><